Tanah Datar Masuk 10 Besar Realisasi Pendapatan APBD Tertinggi Indonesia Tahun 2022

    Tanah Datar Masuk 10 Besar Realisasi Pendapatan APBD Tertinggi Indonesia Tahun 2022
    Foto : Journalist.id

    BATUSANGKAR - Kabupaten Tanah Datar, Sumatera  Barat masuk 10 besar dengan realisasi pendapatan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tertinggi di Indonesia tahun anggaran 2022, yakni berada di posisi 8 dengan realisasi sebesar 41, 37 persen.

    "Berdasarkan laporan evaluasi Kemendagri yang  di rilis pada waktu rakor percepatan realisasi APBD 2022 Senin 20 Juni, alhamdulillah Kabupaten Tanah Datar peringkat 8 terbaik realisasi pendapatan APBD kabupaten se Indonesia, " kata Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Tanah Datar Darfizal di Batusangkar, Selasa, (21/6/2022).

    Adapun 10 kabupaten tertinggi dengan realisasi pendapatan APBD tertinggi di Indonesia TA 2022, adalah Kabupaten Bangka Selatan dengan realisasi 67, 73 persen, diikuti Kabupaten Jembrana 65, 32 persen, Kotabaru 64, 29 persen, Kerinci 44, 12 persen.

    Kabupaten Kulon Progo 43, 07 persen, Klaten 42, 81 persen, Pati 41, 77 persen, Tanah Datar 41, 37 persen, Magetan 41, 30 persen, dan Kabupaten Labuhan Batu Utara 40, 43 persen.

    Darfizal berharap, Pemerintah Tanah Datar untuk terus melakukan evaluasi sehingga realisasi pendapatan  bisa lebih ditingkatkan agar perekonomian dapat diperbaiki pasca pandemi COVID-19.

    "Ini juga menjadi tugas kita dan komitmen bersama bagaimana kedepannya agar lebih baik lagi dari tahun ke tahunnya, " harapnya. (JH)

    TANAHDATAR APBD
    Joni Hermanto

    Joni Hermanto

    Artikel Sebelumnya

    Hadiri Pengukuhan dan Halal Bi Halal HKB...

    Artikel Berikutnya

    Nagari III Koto Gelar Pelatihan Pengolahan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Beri Kenaikan Pangkat Anumerta ke Almarhum AKP Ulil Ryanto
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami